4 Cara Mengatasi dan Mengetahui Perubahan Payudara Karena Kanker Sejak Dini, Kasus wanita terserang penyakit kanker payudara selalu dikeluhkan saat sel-sel kanker telah aktif berkembang ke tingkat serius. Jarang sekali wanita yang merasakan perubahan payudara sejak awal. Untuk itu diperlukan cara mengatas dan mengetahui sejak dini perubahan pada payudara lebih dini.
Metode SADARI
SADARI merupakan metode pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh diri sendiri. Cara ini bisa dijadikan langkah awal untuk mengetahui ada tidaknya kanker yang berkembang pada payudara wanita. Cara ini dilakukan agar dapat menemukan kemungkinan penyakit tersebut sejak dini. Wanita harus melakukan SADARI secara rutin untuk menemukan kelainan berupa benjolan saat memasuki stadium dini.
Cara ini sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama setiap bulannya. Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI bagi wanita yang masih menstruasi adalah 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi selesai. Sedangkan bagi wanita menopause, SADARI bisa dilakukan sewaktu-waktu, tetapi harus rutin setiap bulan. SADARI dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
- Berdiri di depan cermin sambil memperhatikan payudara. Apabila dalam keadaan normal, ada sedikit perbedaan antara ukuran payudara kanan dan kiri. Perhatikan pula kondisi puting susu. Pada gejala awal, puting susu akan tertarik ke dalam atau mengeluarkan cairan.
- Letakkan kedua tangan di belakang kepala dan sedikit menarik kedua tangan kea rah belakang. Posisi demkian akan lebih mudah untuk menemukan perubahan pada payudara yang disebabkan oleh kanker. Fokuslah pada perubahan bentuk dan kontur payudara terutama bagian bawah.
- Meletakkan kedua tangan dipnggang dengan posisi badan sedikit condong kea rah cermin. Kemudian bahu dan sikut ditekuk ke arah depan. Perhatikan kembali setiap perubahan bentuk dan kontur payudara.
- Mengangkat lengan kiri saja. Telusuri atau raba payudara kiri menggunakan 4 jari tangan kanan. Jari-jari tangan digerakkan secara memutar, membentuk liingkaran kecil ke sekeliling payudara. Gerakan tersebut dimulai dari tepi luar kea rah dalam hingga puting susu. Tekan perlahan dan rasakan seluruh benjolan yang ada pada bawah kulit payudara. Hal yang sama pun dilakukan pada payudara sebelah kanan.
- Coba untuk menekan puting susu perlahan. Perhatikan apakah ada cairan yang keluar atau tidak. Lakukan hal ini bergantan antara payudara kanan dan payudara kiri.
- Berbaring terlentang menggunakan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri. Kemudian lengan kiri ditarik ke atas. Menggunakan jari-jari tangan kanan, telusuri payudara agar perubahan terasa. Posisi seperti ini akan memudahkan pemeriksaan karena payudara dalam keadaan mendatar.
Mammografi
Mammografi menggunakan sinar X berdosis rendah untuk menemukan area abnormal yang terletak pada payudara. Para dokter ahli selalu menganjurkan pada wanita berumur 40 tahunan dan diatasnya melakukan pemeriksaan mammogram secara rutin. Pemeriksaan tersebut hendaknya dilakukan setiap 1-2 tahun. Saat umur menginjak 50 tahun ke atas, mammogram lebih sering dilakukan, yaitu satu tahun sekali. Untuk pemeriksaan rutin ini dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik khusus yang menangani kanker.
USG Payudara
USG payudara dapat dilakukan sejak wanita berumur 30 tahun untuk mendeteksi adanya benjolan di area payudara. USG ini digunakan untuk membedakan antara kista (kantung berisi cairan) dan benjolan padat. Cara USG payudara ini sama dengan USG kandungan. Pasien akan diminta berbaring di tempat tidur, kemudian diberikan gel pada bagian payudara.
Hasil USG payudara adalah berupa gambar hitam putih. Apabila terdeteksi adanya benjolan, maka gambar yang muncul akan berwarna hitam gelap. Tetapi tidak semua bagian gelap dari gambar hasil USG adalah kanker. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dan analisa dari ahlinya. Itu dilakukan agar mengetahui ganas atau tidaknya benjolan tersebut.
Termografi
Termografi merupakan metode modern yang saat ini sering digunakan untuk mendeteksi kanker payudara pada stadium awal. Penggambilan gambar dilakukan dengan mengandalkan energi infra merah. Ada juga yang mengaitkan termografi menggunakan suhu agar menemukan keabnormalan pada payudara wanita. Metode ini bahkan dijadikan prosedur standar untuk mendeteksi dan menilai resiko kanker payudara sejak awal. Bagi wanta yang memiliki resiko tinggi terhadap kanker payudara, maka pemeriksaan termografi sangat dianjurkan.
Metode termografi dibuat berdasarkan teori yang menyatakan bahwa area di sekitar tumor payudara dan jaringan pra kanker beraktifitas. Aktifitas tersebut berupa peredaran sirkulasi darah dan aktifitas metabolism yang cukup tinggi. Teori ini juga didukung oleh pendapat bahwa kanker payudara akan meningkatkan sirkulasi sel dengan cara membuka pembuluh darah yang aktif maupun tidak aktif.
Jaringan terbentuk karena sel kanker dapat menambah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Maka dari itu, suhu yang ada di sekitar area terserang kanker terasa panas. Suhu yang meningkat tersebut dapat dideteksi menggunakan kamera termografi ultra-sensitif.
Hal yang selalu dilakukan wanita ketika mengetahui ada perubahan pada payudaranya adalah mengabaikan begitu saja. Sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut apabila wanita dapat mendeteksi kanker payudara lebih awal.
Informasi Terkait Cara Mengatasi Kanker, Tumor, Kista, Miom:
- Kanker Paru-paru Stadium 3 yang Nyaris Merenggut Nyawaku, Terbebas dalam Waktu 3 Bulan
- Ibu ini Bisa Hamil dan Melahirkan Anak Setelah Kista di rahimku Bersih“
- Akhirnya Bapak Ini Terbebas dari Kanker Prostat Ganas
- Endometriosis (Penebalan Dinding Rahim) Luruh secara Alami
- Diprediksi Dokter Akan Buta Pasca Kemo dan Radiasi, Malah Terbebas dari Kanker Kelenjar Getah Bening“
- Akhirnya Saya Terbebas dari Tumor Kelenjar Getah Bening